Selasa, 31 Januari 2017

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT (COMMUNITY DEVELOPMENT):

Kasus Program Community Development Pada Komunitas Adat Terkena Dampak Langsung Proyek LNG Tangguh Di Sekitar Teluk Bintuni Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat.

Program community development merupakan program pembangunan yang berorientasi pada rakyat yaitu menekankan adanya proses pemberdayaan, partisipasi dan peran langsung warga dalam proses pembangunan di tingkat komunitas. Komunikasi pembangunan merupakan alat untuk menghasilkan partisipasi masyarakat atau merupakan cara yang harus ditempuh untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Dengan demikian, program pengembangan masyarakat memerlukan strategi komunikasi pembangunan mencapai partisipasi masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kemacetan dalam proses komunikasi berdasarkan unsur komunikasi, serta merancang strategi komunikasi dalam program community development. Penelitian ini dianalisa secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara perorangan, dan focus group discussion dan depth interview dengan tokoh masyarakat adat, aparat desa dan bagian internal perusahaan. Strategi komunikasi pembangunan dalam program pengembangan masyarakat (community development) pada komunitas adat di daerah sekitar Teluk Bintuni adalah peningkatan kesadaran partisipasi pembangunan dengan melakukan pendekatan persuasif melibatkan peran serta tokoh adat, memberikan undangan atau jadwal pertemuan secara langsung sehingga masyarakat merasa dihargai atau merasa dibutuhkan dalam proses komunikasi, menciptakan iklim komunikasi yang dapat merangsang para partisipan berani mengeluarkan pendapat atau ide pembangunan dengan memanfaatkan saluran komunikasi tradisional yang berfungsi sebagai saluran pesan yang akrab dengan masyarakat setempat yaitu acara gelar tikar adat serta mengembangkan komunikasi partisipatoris dalam komunikasi kelompok.

Hasil Kajian lengkap dapat diunduh CD LNG Tangguh

12 perusahaan yang menerima peringkat emas Proper 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyerahkan penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) 2016 kepada 12 perusahaan yang menerima peringkat emas. Proper ini merupakan program pengawasan terhadap industri yang bertujuan mendorong ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup. 

"Saya ingin menyampaikan selamat kepada saudara-saudara yang menerima penghargaan dalam lingkungan hari ini," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (7/12).

Ia menjelaskan, lingkungan hidup menjadi isu dan perhatian dunia setelah masalah HAM dan demokrasi. Kondisi lingkungan hidup sangat penting untuk mendapatkan perhatian lantaran mempengaruhi kualitas hidup generasi selanjutnya.

Dalam kesempatan ini, JK pun mengingatkan agar para pelaku usaha dan juga perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia mematuhi seluruh aturan yang ada. "Pemerintah tentu mengharapkan pelaku-pelaku perusahaan-perusahaan itu mematuhi segala aturan untuk hidup bersama-sama dengan baik, dengan masyarakatnya, dengan lingkungan keseluruhan, dan bersahabat menjadi suatu kehidupan yang hijau," jelas dia.

Dalam penghargaan Proper ini, sebanyak tujuh perusahaan dari sektor migas, dua perusahaan panas bumi, satu perusahaan farmasi, satu perusahaan tambang, dan satu perusahaan pembangkit listrik tenaga uap menerima penghargaan peringkat emas. Sedangkan, lima perusahaan berperingkat hitam terdiri dari satu perusahaan air minum dalam kemasan, satu perusahaan makanan dan minuman, satu perusahaan peleburan logam, satu perusahaan pengolahan ikan, dan satu perusahaan briket arang.

Peringkat hitam ini diberikan kepada perusahaan yang menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan, tidak memiliki izin lingkungan atau membuang limbah B3 langsung ke lingkungan. Nantinya, perusahaan berperingkat hitam ini akan diserahkan penanganannya kepada Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kepada 12 perusahaan yang berhasil menerima penghargaan peringkat emas ini, JK pun menyampaikan rasa selamat dan terima kasihnya. "Saya mengucapkan terima kasih kepada 12 perusahaan yang mencapai PROPER dengan emas, khususnya kalau kita lihat siapa yang 120 ini ada 7 dari Pertamina jadi saya ucapkan selamat ada Dwi di sini dirut, ada 7. Kemudian ada 3 yang lainnya BUMN, yang swasta cuma 2," ucap dia. 

Selain itu, JK juga mengapresiasi banyaknya perusahaan BUMN yang lebih banyak mendapatkan penghargaan peringkat emas dibandingkan perusahaan swasta. Lebih lanjut, JK meminta sejumlah perusahaan yang mendapatkan peringkat hitam juga dipublikasikan sehingga masyarakat dapat menilai perusahaan mana saja yang taat pada aturan dan juga turut menjaga lingkungan.

"Saya bilang umumkan juga ya hitam. Karena nanti akan ada proses hukum, bukan dihukum, proses hukum mungkin denda macam-macam atau tidak diperpanjang izin nya," katanya. 

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyampaikan penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang menunjukan kinerja yang baik dalam pengelolaan lingkungan hidup. Ia mengatakan tingkat ketaatan PROPER pada tahun ini mencapai 84,75 persen dan meningkat dibandingkan tahun lalu.

Jumlah peserta dari program ini mencapai 1930 perusahaan yang terdiri dari 111 jenis industri. Lebih lanjut, KLHK saat ini juga melakukan penilaian terhadap perusahaan hutan tanaman industri dan perkebunan kelapa sawit yang areanya mencakup ekosistem gambut. "Kriteria penilaian lebih difokuskan pada keberhasilan mereka dalam tata kelola air," kata dia.peringkat proper 2016

Minggu, 09 Oktober 2016

Best Practices Relokasi Permukiman Penduduk

Salah satu program CSR-PTBA adalah merelokasi permukiman penduduk di wilayah Atas Dapur dan sekitarnya yang telah tumbuh menjadi daerah kumuh karena sanitasi dan lingkungan hidup mengalami polusi. Adanya Kebijakan Pengembangan dan Penataan Tata Ruang Kota Pemda Tanjung Enim, permukiman penduduk di wilayah ini tidak sesuai lagi peruntukannya karena akan dijadikan TAHURA. Banyak kendala yang ditemui, antara lain masalah trust, persepsi, motivasi dan partisipasi warga yang direlokasi. Hasil penelitian menemukan adanya best practices dari kebijakan PTBA yang mampu memberdayakan masyarakat dengan memberikan hak milik atas tanah dan bangunan serta sarana pendukung yang lengkap untuk kepentingan umum. Dalam membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap PTBA, PSLH-UGM melakukan penelitian, memediasi dan mensosialisasikannya, sehingga tidak muncul konflik kepentingan dan tidak terjadi konflik yang manifest. 


hasil kajina lengkap dapat dibaca di Program Bedhol Desa PT Bukit Asam

Zakat Community Development Model Pengembangan Zakat

Pengembangan masyarakat (community development) adalah metode yang dapat digunakan untuk melaksanakan program-program pembangunan agar mempercepat terwujudnya kesejahteran umum, sebagaimana ketentuan pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 45), aline ke-4. Program-program pembangunan yang dilaksanakanoleh pemerintah Indonesia selama ini belum berkontribusi maksimal terhaclap realisasi kesejahteraan umum. Indikatornya adalah jumlah penduduk miskin yang masih tinggi dan indeks pembangunan manusia (IPM) yang masih rendah. jumlah prosentase pencluduk miskin Indonesia tahun 2010 adalah 13.33%, sementara rPMIndonesia adalah 0.620 (2010), 0.624 (2011), dan 0.629 (2012). Ranking IPM Indonesia tahun 2012 adalah 121 dari 187 negara". jumlah prosentase penduduk miskin dan IPM Indonesia berkebalikan dengan pertumbuhan ekonomi. Dalam rentang waktu 2010-2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia; 2010 (Indonesia, 6.1 %, Dunia, 5.3 %), 2011 (Indonesia, 6.5 %, Dunia, 3.9 %), dan 2012 (Indonesia, 6.3, Dunia, 3.5 %)7. Ketidakmemadaian keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi di satu sisidengan jumlah prosentase penduduk miskin dan IPM di sisi yang lain menunjukkan bahwa pengelolaan pembangunan Indonesia masih menekankan pada pertumbuhan ekonomi dan kurang memperhatikan keadilan, pemerataan, kernandirian, harkat-rnartabat kemanusiaan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara keseluruhan".


Walaupun demikian, Pemerintah Indonesia terus berusaha mewujudkan kesejahteraan umum dengan melaksanakan program program pembangunan yang menggunakan metode pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan menekankan keadilan dan pemerataan, sehingga masyarakat mampu mengakses dan mengontrol seluruh tahapan pembangunan. Program-program tersebut antara lain; Program Nasional Pernberdayaan Masyarakat (PNPM), Program Keluarga Harapan (PKH), ]aminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Bantuan Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan lainnya. Oleh karena itu, metode community development dalam melaksanakan pembangunan akan dielaborasi secara mendetail yang meliputi gagasan dasarnya, objek utamanya, pendekatannya, dan bagaimana keterkaitannya dengan agama. Keterkaitan metode community developmentdengan agama penting untuk dielaborasi dalam konteks Indonesia, karena masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang taat beragama. Nilai-nilai keagamaan mewamai seluruh kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Pembahasan yang lebih detail dapat dibaca dilink berikut Zakat Community Development

Semen Indonesia Salurkan Rp1,78 miliar untuk Bantuan Pembangunan Rumah Layak Huni dan Penghijauan di Kabupaten Rembang

26 Januari 2016

Rembang, 26 Januari 2016 – Mengawali tahun 2016, Semen Indonesia salurkan bantuan Rp1.78 miliar kepada masyarakat sekitar pabrik Rembang. Bantuan meliputi pembangunan rumah layak huni, pembuatan gapura desa, jamban, serta pemberian bibit pohon. Bantuan diserahkan oleh Kepala Departemen CSR Semen Indonesia, Wahjudi Heru di Lapangan Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.

Bantuan pembangunan rumah diberikan kepada 31 warga desa, meliputi 6 desa (Desa Kulutan, Desa Tegaldowo, Desa Kajar, Desa Timbrangan, Desa Pasucen, Desa Kadiwono) di Kabupaten Rembang. Pembangunan rumah untuk warga ini akan dimulai pada bulan Februari dan diharapkan bisa selesai pada bulan Mei tahun ini.

Kepala Departemen CSR, Wahjudi Heru mengatakan, “Pemberian bantuan pembangunan rumah yang diberikan perusahaan kepada warga adalah berdasarkan hasil survey dari tim yang dibentuk oleh perusahaan, pembangunan dilakukan dengan membangun rumah baru bukan renovasi. Bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar perusahaan. Dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp 1,13 miliar”.

“Selain memberikan bantuan rumah kepada masyarakat, Semen Indonesia juga memberikan bantuan senilai Rp134 juta kepada 50 warga desa sekitar perusahaan. Bantuan tersebut berupa pembuatan jamban sehat, pembuatan jamban ini diharapkan mampu memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat sekitar perusahaan.” ungkap Wahjudi Heru.

Selain itu perusahaan juga memberikan bantuan Rp 208 juta untuk pembangunan gapura. Bantuan tersebut akan diberikan kepada 4 Desa sekitar pabrik yang terdiri dari Desa Tegaldowo, Desa Kajar, Desa Pasucen, Desa Kadiwono

Wahyudi Heru menambahkan bahwa Perseroan juga memberikan bantuan senilai Rp309 juta yang diberikan dalam bentuk 10.500 bibit pohon. Pemberian bibit pohon ini juga untuk mendukung program satu rumah satu pohon produktif. Bibit pohon yang diberikan adalah mangga, durian, sawo, nangka dan alpukat.

Selama tahun 2015, perusahaan telah merealisasikan anggaran untuk kegiatan CSR di Rembang mencapai Rp 10,5 miliar untuk berbagai kegiatan seperti bantuan kesehatan, Bantuan pengembangan sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pendidikan, bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan dan bantuan tanggap darurat bencana”, jelas Wahjudi Heru.

Perusahaan terus berupaya untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan lingkungan sekitar sesuai pilar People, yakni pemberdayaan masyarakat dan Planet, yakni pelestarian lingkungan. “Kami adalah perusahaan multinasional yang akan selalu berupaya memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat lokal. Sebagai perusahaan yang lahir, tumbuh, dan berkembang bersama lingkungan dan masyarakat, kami akan selalu menjaga lingkungan dan memberi nilai tambah bagi masyarakat,” pungkas Wahjudi Heru.

SMI Kucurkan 1,6M untuk Pendidikan Kesetaraan di Rembang

21 September 2016

Semen Indonesia terus menunjukan komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan kesetaraan di kawasan pabrik wilayah Kabupaten Rembang. Bentuk dukungan yang selama ini dilakukan telah mencapai Rp1,64 miliar. Dukungan tersebut adalah dengan menanggung biaya operasional siswa kejar Paket A, B, C, modul pembelajaran, honor tutor dan pengelola lembaga kesetaraan di wilayah tersebut.

Kepala Departemen CSR Semen Indonesia, Wahjudi Heru mengatakan, saat ini terdapat lima Pusat Kegiatan Belajar Masyaraat (PKBM) dan satu Lembaga Kursus dan Pelatihan yang kebutuhan operasionalnya ditanggung oleh Semen Indonesia. PKBM yang telah menjalin kerja sama dengan Semen Indonesia itu masing-masing PKBM ArRohman dan PKBM Kadiwono di Kecamatan Bulu, PKBM Ajigeneng di Kecamatan Gunem, PKBM Ngudikaweruh di Kecamatan Sale dan PKBM Bina Remaja Kecamatan Pamotan.Sedangkan satu LKP yang juga sudah menjalin kerja sama adalah Siap Mandiri Desa Suntri Kecamatan Gunem.

Rombongan Semen Indonesia dan Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang, Kamis (15/9), berkunjung ke LKP tersebut untuk melihat langsung proses kegiatan belajar mengajar di sana. Kasi Pendidikan Kesetaraan Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Agus Sugiyanto menyatakan, total ada 940 warga belajar yang mendapatkan bimbingan pendidikan kesetaraan dari lima PKBM dan satu LKP tersebut. Di luar angka itu, masih cukup banyak warga di Kecamatan Gunem yang belum mendapatkan pendidikan kesetaraan.

Berdasarkan data dari sejumlah pengelola PKBM dan LKP di sana, jumlah warga yang belum menikmati pendidikan kesetaraan diperkirakan masih akan terus ada hingga lima tahun ke depan. “Peran pihak ketiga, termasuk dari PT Semen Indonesia dalam pengembangan pendidikan kesetaraan memang luar biasa. Mereka membantu saudara kita di wilayah ring 1 dan II pabrik semen yang dulu tidak menikmati pendidikan formal, bisa mengikuti pendidikan kesetaraan,” jelas Agus.

Menurut Agus, jika hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah saja mustahil penuntasan pendidikan kesetaraan bagi warga putus sekolah bisa selesai. Sebab, kuota yang diberikan oleh pemerintah untuk pendidikan kesetaraan masih sangat minim.“Pendidikan kesetaraan ini penting, maka dari itu harus didukung semua pihak. Di pendidikan ini, kami mengajarkan berbagai kemampuan di bidang kognitif dan nonkognitif bagi warga belajar. Ketrampilan dan kewirausaan yang kami ajarkan semacam pembuatan kue dan kerajinan tangan,” imbuhnya

Seorang warga belajar dari LKP Siap Mandiri dari Desa Sidomulyo Kecamatan Gunem, Abdul Rosyid mengatakan, ia yang mengikuti pendidikan kesetaraan Paket C merasa terbantu dengan materi kewirausahaan yang diberikan pengelola. Hal itu membuatnya bisa mengembangkan pemasarkan usaha kerajinan tas yang selama ini sudah ia kerjakan. “Di rumah saya memiliki usaha kerajinan tas. Dari pendidikan kesetaran, saya bisa belajar bagaimana memasarkan barang kerajinan. Saya juga bisa memperdalam teknik kerajinan sesuai dengan bidang yang saya geluti,” ujarnya. (*)

Semen Indonesia Berdayakan Pedagang Keliling di Rembang

21 Oktober 2016

Semen Indonesia terus menebar manfaat pada masyarakat Rembang. Terbaru, melakukan pemberdayaan terhadap enam puluh pedagang sayur keliling yang ada di Kabupaten Rembang. Enam puluh pedagang sayur keliling tersebut tergabung dalam Paguyuban Bakul Belanja Keliling Rembang (PB2KR). Program pemberdayaan dilakukan dengan mekanisme pemberian suntikan modal dengan bunga sangat ringan.

Dengan adanya suntikan modal itu, enam puluh pedagang saat ini sudah tidak lagi mengandalkan keberadaan rentener di pasar. Koordinator sekaligus pendiri PB2KR, Lienda Setyowati mengungkapkan, besaran modal yang disuntikan oleh PT Semen Indonesia adalah Rp 3 juta setiap bakul. Modal tersebut umumnya digunakan oleh bakul untuk membesarkan usaha mereka. “Modal itu memang dari PT Semen Indonesia, pencairannya melalui Bank Mandiri. Setiap bakul mendapatkan bantuan modal Rp 3 juta dengan jangka waktu pelunasan selama 18 bulan,” terang Lienda dalam acara ramah tamah antara PB2KR dengan Semen Indonesia, di Rumah Makan Nenek Rembang, Rabu (14/9).

Menurut Linda, dalam perjalannya angsuran pengembalian modal yang dilakukan oleh semua bakul berjalan baik. saat ini angsuran pengembalian modal itu sudah memasuki bulan ke-11. Sejauh ini belum ada bakul yang telat membayar angsuran. “Saya dulu merasa kasihan melihat banyak ibu bakul belanja keliling di Rembang yang sering terjerat rentener. Maka di tahun 2015 lalu saya berinisitatif membuatkan mereka wadah paguyuban dan mencarikan modal pengembangan usaha. Akhirnya hal itu difasilitasi oleh PT Semen Indonesia,” ujarnya. Seorang bakul sayur anggota PB2KR asal Desa Sendangagung Kecamatan Kaliori, Harti menyebutkan, sebelum mendapatkan kucuran dana dari PT Semen Indonesia ia hanya membuka usaha toko kecil-kecilan di rumahnya.

Namun setelah mendapatkan modal dari PT Semen Indonesia, ia memutuskan untuk berjualan sayur keliling hingga sekarang. Keuntungan dari usaha itu yang membuatnya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk pendidikan anaknya. Sementara itu Kepala Departemen CSR Semen Indonesia, Wahjudi Heru menyatakan, perusahaan tidak menutup kemungkinan memberikan suntikan modal lagi dengan jumlah lebih besar kepada bakul sayur. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan perusahaan, ternyata suntikan modal tersebut memberikan dampak positif dan berkesinambungan.

Ia juga mengapresiasi bakul binaan tersebut dalam pengelolaan permodalan. “Jika memang modal itu bisa dikembalikan tepat waktu, maka akan kami ajukan lagi bantuan modal untuk mereka. Modal mereka bisa ‘naik tingkat’ dengan jumlah lebih besar. Jika perlu suatu saat bakul akan kami fasilitasi pelatihan pengelolaan keuangan untuk pengembangan bisnis mereka,” tandasnya. “Kami berharap melalui pemberdayaan ini akan dapat meningkatkan kinerja pelaku usaha, sehingga mampu bersaing dan berprestasi, mampu bersinergi memberi kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, dan pada akhirnya akan mampu memutus mata rantai kemiskian,” pungkasnya. (*)