21 Oktober 2016
Semen Indonesia terus menebar manfaat pada masyarakat Rembang. Terbaru, melakukan pemberdayaan terhadap enam puluh pedagang sayur keliling yang ada di Kabupaten Rembang. Enam puluh pedagang sayur keliling tersebut tergabung dalam Paguyuban Bakul Belanja Keliling Rembang (PB2KR). Program pemberdayaan dilakukan dengan mekanisme pemberian suntikan modal dengan bunga sangat ringan.
Dengan adanya suntikan modal itu, enam puluh pedagang saat ini sudah tidak lagi mengandalkan keberadaan rentener di pasar. Koordinator sekaligus pendiri PB2KR, Lienda Setyowati mengungkapkan, besaran modal yang disuntikan oleh PT Semen Indonesia adalah Rp 3 juta setiap bakul. Modal tersebut umumnya digunakan oleh bakul untuk membesarkan usaha mereka. “Modal itu memang dari PT Semen Indonesia, pencairannya melalui Bank Mandiri. Setiap bakul mendapatkan bantuan modal Rp 3 juta dengan jangka waktu pelunasan selama 18 bulan,” terang Lienda dalam acara ramah tamah antara PB2KR dengan Semen Indonesia, di Rumah Makan Nenek Rembang, Rabu (14/9).
Menurut Linda, dalam perjalannya angsuran pengembalian modal yang dilakukan oleh semua bakul berjalan baik. saat ini angsuran pengembalian modal itu sudah memasuki bulan ke-11. Sejauh ini belum ada bakul yang telat membayar angsuran. “Saya dulu merasa kasihan melihat banyak ibu bakul belanja keliling di Rembang yang sering terjerat rentener. Maka di tahun 2015 lalu saya berinisitatif membuatkan mereka wadah paguyuban dan mencarikan modal pengembangan usaha. Akhirnya hal itu difasilitasi oleh PT Semen Indonesia,” ujarnya. Seorang bakul sayur anggota PB2KR asal Desa Sendangagung Kecamatan Kaliori, Harti menyebutkan, sebelum mendapatkan kucuran dana dari PT Semen Indonesia ia hanya membuka usaha toko kecil-kecilan di rumahnya.
Namun setelah mendapatkan modal dari PT Semen Indonesia, ia memutuskan untuk berjualan sayur keliling hingga sekarang. Keuntungan dari usaha itu yang membuatnya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk pendidikan anaknya. Sementara itu Kepala Departemen CSR Semen Indonesia, Wahjudi Heru menyatakan, perusahaan tidak menutup kemungkinan memberikan suntikan modal lagi dengan jumlah lebih besar kepada bakul sayur. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan perusahaan, ternyata suntikan modal tersebut memberikan dampak positif dan berkesinambungan.
Ia juga mengapresiasi bakul binaan tersebut dalam pengelolaan permodalan. “Jika memang modal itu bisa dikembalikan tepat waktu, maka akan kami ajukan lagi bantuan modal untuk mereka. Modal mereka bisa ‘naik tingkat’ dengan jumlah lebih besar. Jika perlu suatu saat bakul akan kami fasilitasi pelatihan pengelolaan keuangan untuk pengembangan bisnis mereka,” tandasnya. “Kami berharap melalui pemberdayaan ini akan dapat meningkatkan kinerja pelaku usaha, sehingga mampu bersaing dan berprestasi, mampu bersinergi memberi kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, dan pada akhirnya akan mampu memutus mata rantai kemiskian,” pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar