Rabu, 08 Juni 2016

EVALUASI PELAKSANAAN COMMUNITY DEVELOPMENT DALAM PEROLEHAN PROPER HIJAU (Studi Kasus di PT. Pupuk Kaltim Bontang)

Pembangunan, selain membawa dampak positif juga membawa banyak bencana bagi lingkungan hidup karena lingkungan dianggap sebagai obyek yang berkonotasi komoditi dan terus dieksploitasi tanpa memperhitungkan daya dukung lingkungan. Salah satu upaya untuk meningkatkan keseimbangan lingkungan adalah melalui Program Peringkat Lingkungan (PROPER).

Dalam penilaian untuk PROPER Hijau dan Emas, tiga aspek yang dinilai adalah penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, Pemanfaatan Sumberdaya serta Pemberdayaan Masyarakat (community development). Perusahaan yang mengedepankan community development lebih menekankan pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas masyarakat dengan menggali potensi masyarakat lokal yang menjadi modal sosial perusahaan untuk maju dan berkembang.

Program community development yang dilaksanakan PT. Pupuk Kaltim perlu dievaluasi dengan adanya suara sumbang dari sebagian stakeholder dan masyarakat. Untuk itu perlu diadakan penelitian di Kelurahan Loktuan sebagai daerah yang terkena dampak langsung dengan beroperasinya PT. Pupuk Kaltim. Program community development yang diambil sampelnya untuk penelitian adalah pembuatan pasar Citramas, pembuatan sumur dalam, pembangunan gereja Immanuel, dan pembuatan rumah baca.

Tipe penelitian adalah deskriptif. Data primer yang diperoleh adalah dari hasil wawancara dan kuesioner kepada 29 stakeholders yang berusia di atas 40 tahun dan telah berada di Loktuan lebih dari 25 tahun, dengan pertimbangan mereka sudah lama mengenal PT. Pupuk Kaltim dan mengetahui perjalanan sejarah berdirinya perusahaan tersebut. Mata pencaharian responden adalah di sektor informal karena mereka sebagai penerima langsung manfaat program community development dari PT. Pupuk Kaltim Analisis community development PT. Pupuk Kaltim mempergunakan prinsipprinsip community development yang memiliki tiga karakter utama yaitu berbasis masyarakat (community based), berbasis sumber daya setempat (local resource based), dan berkelanjutan (sustainable).

Usulan perbaikan pelaksanaan program community development PT. Pupuk Kaltim dibuat melalui analisis SWOT. Usulan perencanaan untuk community development di masa yang akan datang melalui kajian landasan teori dengan pendekatan 7 langkah perencanaan (the seven magic steps of planning) dan usulan strategis

Hasil kajian lengkap dapat dibaca Case Study Pupuk Kaltim Bontang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar