Rabu, 01 Juni 2016

PT Bio Farma: Laba Terus Diraih, Reputasi Senantiasa Didapat

 
PT Bio Farma (Persero), perusahaan farmasi yang berada di Kota Bandung. Secara bisnis, kinerja keuangan Bio Farma terbilang kinclong. Saban tahun, perusahaan ini selalu meraup untung. Produk Bio Farma, sudah diekspor ke 130 negara. Sebagai perusahaan yang memiliki reputasi global itu, Bio Farma ternyata mampu menunjukkan reputasi baik terhadap lingkungan dan masyarakat, dengan reputasi Proper Emas.

Kepala Divisi Corporate Planning & Strategy Bio Farma Hikmat Alitamsar mengatakan, pada awalnya perusahaan bahkan diganjar cap Merah. Kemudian, segenap lini perusahaan bergerak cepat merubah cara pandang yang dituangkan pada program dan budaya kerja perusahaan, dibantu Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandung.

Kerja keras itu membuahkan hasil. Korporasi mampu menyabet peringkat Hijau selama tiga kali berturut-turut, hingga dan akhirnya menyabet Proper Emas pada 2014 dan 2015. Hal itu tidak dilakukan dengan mudah. Kami melakukannya dengan dua kata kunci utama yaitu inovasi dan berkesinambungan. Sesuai instruksi direksi, kami diminta untuk berpikir out of the box untuk menemukan solusi,” tuturnya.

Di mata Direktur Keuangan Bio Farma Pramusti Indrascaryo, Proper Emas ini merupakan bukti korporasi telah melakukan upaya yang terus menerus dan berkelanjutan dalam program lingkungan dan efisiensi energi. Selain itu, sebagai pembuktian bahwa korporasi melaksanakan berbagai pengembangan masyarakat yang sukses.

“Manfaat dari keikutsertaan Bio Farma dalam Proper ini upaya perbaikan yang terus menerus dan terintegrasi untuk program CSR kami yang terdiri dari keberagaman sumber daya baik bio-diversity, geo-diversity maupun cultural-diversity,” ucapnya.

Bagi Bio Farma sebagai salah satu peraih peringkat Proper Emas, diharapkan akan semakin banyak lagi earth-friendly enterprise yang menjadi percontohan dalam penerapan pengelolaan lingkungan yang bersifat beyond compliance, peningkatan kinerja dalam penerapan sistem manajemen lingkungan, program efisiensi energi, efisiensi air, pengurangan pencemaran udara, pengurangan limbah B3 dan Non B3, keanekaragaman hayati dan community development.

Kepala Divisi CSR Bio Farma R. Herry menambahkan Bio Farma menerapkan pengelolaan lingkungan yang bersifat beyond compliance atau lebih dari yang dipersyaratkan. Hal ini menandakan komitmen Bio Farma untuk mengejar environmental excellency dalam setiap tahap kegiatan operasionalnya.

“Kami  meyakini, produk vaksin bermutu tinggi dan ramah lingkungan, hanya dapat terwujud melalui kegiatan produksi yang kondusif dan ramah lingkungan, serta penerapan penataan lingkungan secara komprehensif dari tahap perencanaan, implementasi, monitoring, review dan continues improvement, dengan prinsip produksi yang lebih bersih atau eco-efficiency sesuai yang diamanatkan dalam penilaian Proper,” katanya.

Salah satu produk inovatif Bio Farma adalah proses produksi ramah lingkungan dengan melahirkan vaksin polio yang diinjeksikan. Dengan melahirkan produk itu, perusahaan  bisa mengurangi penggunaan energi signifikan.

Program pengembangan masyarakat juga digenjot. Belakangan ini Bio Farma fokus pada desa binaan di berbagai kawasan antara lain desa wisata di kawasan Geopark Ciletuh dengan target diakui UNESCO pada 2017 nanti.

Menurutnya, pemberdayaan masyarakat itu berpijak pada konsep triple helix ABG yakni academician, businessman & government. Merujuk pada konsep itu, Bio Farma merangkai program yang bertujuan untuk kemakmuran masyarakat. Selain itu, program kepedulian perusahaan Bio Farma terwujud pada pelestariaan ras murni domba garut serta penerapan teknologi ramah lingkungan green nano pada Batik Pakidulan Sukabumi.

1 komentar: