Sabtu, 11 Juni 2016

Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sumber Daya Pangan di Sekitar Wilayah Operasional PT. Pertamina Asset 3 Subang Field

Wilayah sekitar operasional perusahaan sering ditemukan permasalahan ketidakberdayaan yang berpotensi terjadinya kesenjangan dengan perkembangan perusahaan. Di sinilah perusahaan melalui program CSR dituntut untuk berkontribusi mengatasi kesenjangan sehingga potensi konflik dapat dikelola dengan tepat. Tujuan program pendampingan adalah: merancang pengembangan masyarakat yang secara partisipatif efektif memobilisasi sumber daya lokal, mendorong kemandirian masyarakat melalui usaha-usaha produktif, dan mengembangkan model pelembagaan pengembangan kemandirian masyarakat. Pendekatan pelaksanaan pendampingan dilakukan dengan partisipatif menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA). Lokasi program berada di Kabupaten Subang dan Karawang. Program pendampingan telah dilakukan terhadap empat kelompok sasaran, yaitu: kelompok jamur terpadu (10 orang), kelompok ternak domba (25 orang), kelompok rumah pangan lestari (35 orang), dan kelompok usaha PKBM (66 orang). Program pemberdayaan masyarakat telah menghasilkan inovasi, sebagai berikut: (1) Pengembangan usaha jamur kelompok dengan sistem zero waste, kelompok telah memanfaatkan jerami untuk media tanam jamur; (2) Pengolahan berbagai jenis makanan berbahan dasar jamur, berupa mie jamur dan roti jamur; (3) Pemanfaatan kotoran domba menjadi pupuk organik; (4) Pemanfaatan jerami untuk pakan ternak; (5) Desain kandang inovatif untuk meminimalkan bau kotoran ternak, pencemaran lingkungan, dan mudah dibersihkan; dan (6) Integrasi pendidikan non formal (keaksaraan dan kesetaraan) dengan pendidikan kewirausahaan. Kesimpulan: berdasarkan aspek kemandirian, partisipasi dan jaringan kerja pada kelompokkelompok sasaran, maka kelompok usaha terasi PKBM Assolahiyah merupakan kelompok terpesat perkembangannya, sedangkan kelompok sasaran yang masih sangat terbatas perkembangannya adalah kelompok rumah pangan; dan pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan secara partisipatif melalui pendampingan terbukti efektif mendorong lahir dan berkembangnya inovasi-inovasi, dan praktek-praktek baru yang dihasilkan masyarakat.

Hasil kajian lengkap dapat dibaca di Case study PT. Pertamina Asset 3 Subang Field

Tidak ada komentar:

Posting Komentar